Ramadan Memberdayakan: Mustopa Patapa Berdayakan Petani Kembangkan Produk Kelapa
Jakarta – Petani muda asal Kota Palembang, Provinsi Sumatra Selatan, Mustopa Patapa, memproduksi aneka produk olahan kelapa dan turunannya. Produk buatannya itu sukses menembus pasar mancanegara seperti Malaysia, Singapura, dan Korea Selatan.
Mustopa bukan hanya seorang pengusaha sukses di sektor agroindustri, tetapi juga seorang aktivis yang peduli terhadap pemberdayaan masyarakat. Ia merupakan Alumni Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA) Angkatan 2 Wilayah Palembang, program pengembangan kepemimpinan bagi aktivis muda berprestasi. Dengan latar belakang tersebut, ia memiliki visi untuk memberdayakan petani kelapa di daerahnya agar dapat meningkatkan kesejahteraan melalui pengolahan kelapa yang bernilai tambah.
Minimnya pendapatan petani kelapa dan susahnya akses pendidikan bagi anak-anak keluarga petani di Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, menjadi latar belakang berdirinya KULAKU Indonesia. Mustopa Patapa, Founder sekaligus CEO KULAKU Indonesia, menjelaskan bahwa perusahaan tersebut dibangun dari nol berbasis social enterprise dan sudah melalui grafik naik turun dalam perjalanannya.
Perusahaan yang berlokasi di Palembang ini memiliki program-program yang bertujuan mengedukasi petani kelapa. Bekerja sama dengan YBM PLN, Bank Indonesia, pemerintah daerah dan kementerian RI, program-program tersebut berfokus pada pemberdayaan dan pendampingan petani kelapa serta beasiswa pendidikan bagi anak petani kelapa mulai jenjang sekolah menengah pertama hingga perguruan tinggi. Saat ini, 20 anak petani menjadi penerima manfaat KULAKU Indonesia.
Pemberdayaan dan pendampingan bertujuan mengedukasi petani kelapa agar bisa mengeliminasi kesulitan dalam proses perkembangan perusahaan. Semua upaya Mustopa bersama anak muda Banyuasin dalam meningkatkan taraf hidup petani kelapa Banyuasin tak kenal lelah. Mereka meyakini usaha tim KULAKU dalam mengubah nilai produk agar lebih bernilai ekonomis tinggi, ketimbang hanya dijual sebagai komoditi kelapa.
KULAKU akhirnya mendapatkan ruang kerja sama dan mendirikan 4 site produksi di Banyuasin. Produk turunan kelapa yang dibuat bersama petani kelapa yakni VCO, CCO, Nata De Coco, dan charcoal. Produk tersebut sekarang memiliki pasar nasional dan bisa dinikmati di Palembang, Jakarta, Padang, dan Jambi.
Ia memproduksi berbagai olahan kelapa seperti virgin coconut oil (VCO) dan extra virgin coconut oil (EVCO). VCO merupakan minyak kelapa murni yang diolah secara alami dan tanpa bahan kimia atau bahan pengawet. Adapun EVCO kaya akan asam lemak rantai menengah, terutama kandungan asam laurat yang mencapai 48—53%.
Pria kelahiran Banyuasin, 10 Oktober 1990 itu juga memproduksi minyak goreng kelapa yang diproses dengan metode refined, bleached, dan deodorized (RBD). Proses ini menghasilkan minyak goreng kelapa yang lebih jernih dan tidak berbau. Produk itu mengandung senyawa trigliserida yang tersusun dari 90% asam lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol baik.
Produk turunan kelapa lain kreasi Mustopa adalah arang yang dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna tempurung kelapa. “Arang tempurung kelapa menghasilkan pemanasan yang tinggi, tetapi hanya mengeluarkan sedikit asap,” kata Chief Executive Officer (CEO) PT Kulaku Indonesia Sejahtera itu. Ada juga nata de coco yang diolah dari air kelapa tua dengan bantuan bakteri Acetobacter xylinum.
“Pengembangan produk dan pemberdayaan petani harus sejalan visi misi perusahaan. Kami adalah perusahaan social enterprise. Jadi tolok ukur utama perusahaan berkembang adalah meningkatnya kesejahteraan petani kelapa dampingan KULAKU,” tutur Mustopa Patapa, CEO KULAKU Indonesia, Alumni BAKTI NUSA.
KULAKU sudah memanen berbagai prestasi di berbagai sektor, salah satunya semakin dikenal pasca menjadi perwakilan Indonesia di Dubai dalam Expo 2020 bersama Kementerian Koperasi dan UMKM RI. KULAKU juga mendapat penghargaan dari pemerintah daerah hingga badan internasional seperti UNDP dan Youth Co:Lab Asia and Pacific Summit dan didapuk menjadi perwakilan Indonesia pada forum Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) pada 2022.
Dompet Dhuafa Sumatera Selatan dan Kulaku Indonesia mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik dan pengendalian hama bagi petani kelapa di Desa Muara Sungsang. Sebanyak 20 petani hadir di kantor desa dan antusias mengikuti materi yang disampaikan oleh akademisi dari Universitas Syahyakirti, Universitas Sriwijaya, dan Politeknik Negeri Sriwijaya.
Selain mendapatkan pelatihan, para petani juga menerima bantuan pupuk untuk kebun mereka. Dalam jangka panjang, beberapa peserta yang dinilai layak akan dilibatkan sebagai penerima manfaat atau tenaga kerja di pabrik pembuatan Virgin Coconut Oil di Desa Muara Sungsang. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan program pertanian kelapa yang akan dijalankan oleh Dompet Dhuafa Sumatera Selatan di wilayah tersebut.
Di tahun 2024-2025 Mustopa terlibat aktif dalam berbagai forum bagian dari upaya meningkatkan awareness terhadap pemberdayaan masyarakat melalui KULAKU Indonesia yang menjadi pelopor social enterprise dalam ekosistem produk kelapa. Seperti dalam forum Talkshow Shell Distribution Conference 2025, Top 20 wirausaha sosial penerima grant dalam program “Pikiran Terbaik Negeri” tahun 2024 oleh Yayasan BUMN, Talkshow Mendorong UMKM Sumatera Selatan agar Berdaya Saing Ekspor oleh Bank Indonesia Sumatera Selatan, dan Australia Awards Short Course on Standardisation and Product Compliance for Virgin Coconut Oil (VCO) and Spices tahun 2024.
Semoga semakin banyak anak muda yang merasa gelisah ketika melihat bahwa masih banyak keterbatasan dalam bidang ekonomi dan pendidikan di daerah-daerah yang belum dengan mudah dijangkau oleh pemerintah. Sehingga menumbuhkan ide-ide kreatif membangun usaha dengan mengembangkan potensi wilayah tersebut berbasis social enterprise. Berkembang dan bertumbuh bersama demi Indonesia berdaya dan berjaya di masa depan.
_____________________________________
Sahabat Pendidikan juga bisa berkontribusi menciptakan kemajuan sosial masyarakat melalui Teman Tumbuh: Rawat Indonesia Dengan Inisiatif Sosial di sini.