Ramadan Memberdayakan: Guru Tak Sekadar Profesi Melainkan Misi Hidup Mulia

Ramadan Memberdayakan: Guru Tak Sekadar Profesi Melainkan Misi Hidup Mulia

 

Lombok – Perjalanan Febri Reviani menjadi guru tidak seperti cerita klasik yang sering kita dengar. Meskipun kini ia telah berperan sebagai guru profesional yang disegani, langkahnya menuju profesi ini penuh liku, dipenuhi rasa ragu, pencarian jati diri, dan keputusan-keputusan besar. Mungkin, tidak banyak yang tahu bahwa perjalanan ini dimulai dari pertarungan batin di tahun 2013, saat ia mulai meragukan pilihannya menjadi seorang guru.

 

Febri mengawali pendidikannya di Bima, di sekolah-sekolah yang mempertemukan dirinya dengan lingkungan sederhana penuh makna. Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke Universitas Negeri Yogyakarta, di jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. Saat itu, dunia pendidikan dan pengajaran belum menjadi prioritasnya, dan ia belum menyadari bahwa hatinya kelak akan tergerak menjadi seorang pendidik. Hingga di suatu titik, saat berhadapan langsung dengan dunia pendidikan, Febri merasa panggilannya sebagai guru muncul dengan kuat.

 

Rasa ragu mulai menghantui, apakah dengan bekal ilmu yang belum banyak tentang metode mengajar, ia bisa menjalani peran ini? Namun, semesta memiliki cara mempertemukan kita dengan jalan yang tepat. Saat sedang mencari jawaban atas kebimbangannya, Febri menemukan program Sekolah Guru Indonesia (SGI). Program ini menawarkan pelatihan komprehensif untuk para calon guru, melatih mereka agar menjadi pendidik yang berkualitas dengan dedikasi tinggi. Febri pun bertekad untuk mendaftarkan diri, mengumpulkan keberanian, dan siap belajar dari awal.

 

Mengikuti program SGI bukan hanya soal belajar metode mengajar, tetapi juga belajar untuk mengabdikan diri sepenuhnya. Setiap langkah dalam pelatihan ini membawanya lebih dekat ke jati diri yang selama ini ia cari. Dalam pelatihan yang penuh disiplin, ia dan rekan-rekan angkatannya didorong untuk menantang batas kemampuan mereka, baik dalam mengelola kelas, merancang materi belajar, hingga cara berkomunikasi efektif dengan siswa. Pelatihan ini tak hanya mengajarkan Febri menjadi pengajar yang handal tetapi juga mengubah pola pikirnya—bahwa seorang guru bukan sekadar menyampaikan materi, tetapi juga harus menjadi inspirasi dan motivator bagi murid-muridnya.

 

Salah satu pengalaman paling berkesan yang membentuk pribadi Febri adalah praktik magang di sekolah dan di desa. Pengalaman langsung berinteraksi dengan masyarakat, memahami kebutuhan siswa dari berbagai latar belakang, hingga merancang proyek sosial untuk lingkungan sekitar membuka matanya bahwa menjadi guru berarti siap terjun ke dalam setiap aspek kehidupan siswa dan masyarakatnya. “Saya menyadari, menjadi guru tidak hanya tentang materi pelajaran. Ini tentang membangun jiwa, menanamkan nilai-nilai yang baik, dan menggerakkan perubahan positif di masyarakat,” kenangnya.

 

Seiring berjalannya waktu, Febri terus melangkah maju dan meraih berbagai capaian luar biasa yang membuatnya semakin yakin akan panggilan ini. Ia tak hanya berkontribusi dalam pendidikan formal, tetapi juga aktif dalam berbagai proyek yang berdampak luas, seperti mendirikan PAUD Al Hidayah di Kalimantan Barat sebagai bentuk kontribusi nyata pada pendidikan anak usia dini di daerah terpencil.

 

Semangat menulis yang tumbuh di lingkungan SGI membawanya menelurkan buku pertamanya, Batu Daun Cinta Teman Setia Belajarku. Buku ini adalah titik awal perjalanannya sebagai penulis yang kini telah menghasilkan enam antologi. Selain itu, perannya sebagai pelatih telah memungkinkan Febri membagikan ilmu dan pengalaman kepada ribuan peserta pelatihan di seluruh Indonesia. Ia pun menjadi konsultan pendidikan, membantu banyak sekolah untuk mengembangkan program dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik.

 

Setelah lulus dari SGI pada tahun 2014, Febri terus melanjutkan pengabdiannya. Ia menjadi fasilitator di Program School of Master Teacher dan Konsultan di Sekolah Literasi Indonesia, memperkuat jaringannya dalam dunia pendidikan. Pada 2020, ia resmi menjadi Guru ASN di Kabupaten Lombok Utara, posisi yang memungkinkan dirinya untuk berkontribusi lebih luas lagi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya. Kini, ia juga bergabung sebagai fasilitator dalam Program Sekolah Penggerak, membantu mendampingi para guru untuk terus berkembang dalam profesionalisme.

 

Dalam setiap langkahnya, Febri selalu meyakini bahwa perjalanan ini harus terus berjalan. Ia berpesan agar sesama alumni SGI dan para penerima manfaat untuk terus memegang semangat berbagi dan berkolaborasi dalam memperbaiki pendidikan di Indonesia. “Ilmu yang kita dapatkan tidak hanya untuk kita sendiri, tetapi untuk kita sebarkan seluas mungkin. Dengan berbagi, kita bisa membuat pendidikan menjadi alat yang nyata untuk menggerakkan perubahan,” ujarnya dengan semangat.

 

Febri memiliki impian besar di masa depan, termasuk menerbitkan buku sendiri yang memuat pemikiran dan hasil risetnya dalam pendidikan. Ia juga bertekad melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan terus melakukan inovasi kecil di dalam kelas, serta penelitian sederhana dalam pembelajaran. Baginya, pendidikan adalah perjalanan panjang tanpa akhir—semangat yang ingin ia wariskan kepada generasi penerus.

 

Dengan ketulusan dan dedikasi, Febri telah mencetak perjalanan yang tidak hanya menginspirasi para muridnya tetapi juga seluruh masyarakat yang terlibat di sekelilingnya. Perjalanan hidup Febri adalah contoh nyata bahwa seorang guru adalah pilar perubahan yang kuat. Dengan tekad yang teguh dan hati yang besar, Febri Reviani mengabdikan diri untuk pendidikan Indonesia, menggerakkan hati dan pikiran kita semua untuk menyadari pentingnya peran seorang guru yang sesungguhnya.

 

______________________________

 

Sahabat Pendidikan juga bisa berdayakan serta sejahterakan guru di sini

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Aksi Kebaikan Salurkan 200 Paket Berbuka untuk Siswa Marginal Penghafal Al-Qur’an Bogor  – Menggaungkan…
Aksi Kebaikan Salurkan 100 Paket Pendidikan untuk Ponpes An Nur dan Ponpes Al Ikhlas…
2 Guru SMART Berhasil Dapatkan Beasiswa Program AFS Effect+ for the Classroom.   Bogor…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *