Ramadan Memberdayakan: Izhur, Mengubah Tantangan Menjadi Peluang Berdayakan Banyak Orang
Bogor – Dari sebuah desa sederhana di Parung, sosok Suryana atau yang akrab disapa Izhur, menunjukkan bahwa latar belakang bukanlah batasan untuk bermimpi besar. Tumbuh di tengah keluarga yang penuh perjuangan, Izhur mewarisi nilai-nilai ketekunan, kerja keras, dan keberanian untuk menghadapi tantangan hidup.
Orang tuanya, meski tak mengenyam pendidikan formal yang tinggi, adalah guru kehidupan terbaik yang menanamkan pelajaran berharga tentang kemandirian dan martabat. Mereka mengajarkan Izhur bahwa bekerja keras bukanlah sesuatu yang memalukan, tetapi sebuah kehormatan.
Semasa kecil, Izhur pernah membantu ayahnya menambal ban sepeda—sebuah pengalaman yang awalnya terasa berat, tetapi kemudian ia sadari sebagai pelajaran penting tentang keberanian mencari peluang di tengah keterbatasan. Masa-masa sulit inilah yang memupuk tekadnya untuk keluar dari jerat kesulitan dan membuka jalan bagi kehidupan yang lebih baik. Berbekal pendidikan di SMK Yapia Parung dengan jurusan Administrasi Perkantoran, ia melanjutkan langkahnya hingga menjadi mahasiswa STIM Budi Bakti, sebuah titik balik dalam hidupnya.
Di kampus, Izhur bukan hanya seorang mahasiswa biasa. Ia adalah pemimpin dan inovator. Dengan IPK gemilang 3,86, ia membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk meraih prestasi. Sebagai Ketua Mahasiswa Pecinta Alam dan Ketua Senat Mahasiswa, Izhur memimpin berbagai program lingkungan dan sosial yang membangkitkan kesadaran akan pentingnya pelestarian alam.
Bahkan, ia berhasil meraih Juara 1 dalam kompetisi Business Plan tingkat Jabodetabek, sebuah pencapaian yang membuktikan bagaimana ilmu yang ia pelajari di kelas dapat menciptakan solusi nyata bagi masyarakat.
Setelah lulus, perjalanan Izhur semakin berwarna. Ia mendirikan dua usaha yang mencerminkan semangatnya dalam memberdayakan masyarakat: Sambal Cakalang, bisnis kuliner berbasis bahan lokal yang memanfaatkan serpihan ikan cakalang, dan Merdeka Buana Adventure, sebuah platform wisata yang menggabungkan keindahan alam dengan pelestarian budaya. Kedua usaha ini menjadi bukti nyata bahwa bisnis bukan hanya soal keuntungan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan komunitas.
Tidak hanya sukses di dunia bisnis, Izhur juga menjalani peran yang penuh makna sebagai seorang guru. Baginya, mengajar bukan sekadar profesi, tetapi panggilan jiwa untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga kaya akan nilai-nilai kehidupan.
“Mengajar adalah cara saya berbagi pengalaman dan membangun generasi yang lebih baik. Saya ingin mereka melihat dunia ini penuh dengan peluang, meski awalnya terasa sulit,” ujarnya.
Ke depan, Izhur berencana melanjutkan studi ke jenjang S2 untuk memperdalam wawasan di bidang manajemen dan pendidikan. Ia juga bercita-cita memperluas jangkauan bisnisnya hingga ke pasar internasional, menjadikan produk lokal Indonesia dikenal di mancanegara. Dalam perjalanan ini, ia tetap memegang teguh nilai-nilai yang diajarkan oleh keluarganya: bekerja keras, pantang menyerah, dan selalu berbagi manfaat.
“Tidak perlu menunggu semua sempurna untuk memulai. Langkah kecil yang konsisten akan membawa kita menuju perubahan besar,” pesan Izhur kepada sesama alumni dan siapa saja yang tengah berjuang mewujudkan mimpi mereka.
Melalui kisahnya, Izhur membuktikan bahwa setiap tantangan adalah batu loncatan untuk mencapai ketinggian baru, dan setiap impian dapat menjadi kenyataan jika dijalani dengan hati yang tulus dan tekad yang kuat.
_________________________________________________________________
Sahabat Pendidikan juga bisa mendukung sepak terjang mahasiswa berpotensi STIM Budi Bakti di sini